Artikel

Budaya Kerja Yang Harus Di Miliki

Budaya Kerja Yang Harus Di Miliki – Budaya kerja merupakan sebuah falsafah yang di dasari dengan pandangan hidup untuk di jadikan nilai- nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan untuk pendorong suatu kelompok dan untuk bisa tercerminkan sikap menjadi perilaku, cita-cita, dan juga pendapat.

Budaya Kerja Yang Harus Di Miliki

Berikut ini merupakan beberapa ciri dari perusahaan yang memiliki budaya kerja yang baik. Yuk simak!

1. Komunikasi secara terbuka dan jujur

Sudah tidak menjadi rahasia lagi jika kantor biasanya membuat suasana dan budaya kerja menjadi tidak kondusif.

Namun, jika karyawan bisa menciptakan komunikasi yang baik dan juga secara jujur, terbuka pada feedback, dan juga bahu membahu menyelesaikan sebuah masalah. Maka hal itu menandakan bahwa budaya kerja perusahaan tersebut positif pada suatu organisasi.

2. Lingkungan kerja produktif

Karyawan merasa senang dan menikmati suasana ketika bekerja? Bisa jadi, hal ini merupakan tanda bahwa mereka merasakan nyaman dengan suasana kantor yang kondusif.
Namun, jika adanya kecemasan dan intimidasi justru malah menandakan hal sebaliknya. Bahwa karyawan merasa takut dan merasa tidak nyaman berada saat berada di lingkungan kantor.

3. Kerjasama yang baik

Bukan tidak mungkin jika ada anggota tim yang menggunakan cara kotor untuk mendapatkan kesuksesan dirinya sendiri.
Budaya kerja yang baik, di harapkan dapat untuk mengurangi karyawan yang memiliki sikap seperti ini. Dan hal ini malah akan mendorong mereka untuk membangun tim dengan kerjasama yang baik.
Berkompetisi tentu saja boleh boleh, namun bukan berarti harus di lakukan dengan cara yang negatif kan? Perlu diingat, masih ada kompetisi secara sehat tanpa di sertai pengkhianatan dan juga agenda balas dendam dengan teman kerjanya sendiri.

Jenis – Jenis Budaya Kerja

1. Adhocracy Culture

Jenis budaya kerja yang ini di dasari oleh energi dan kreativitas. Setiap karyawan di harapkan berani untuk mengambil risiko, dengan pemimpin yang di pandang sebagai sosok yang inovator. Nilai utama yang di anut biasanya di dasarkan pada perubahan yang ada, dan salah satu hal yang bisa menyatukan perusahaan yaitu dengan melakukan eksperimen yang di ikuti dengan kebebasan individu.
Salah satu contoh, Facebook merupakan salah satu perusahaan yang menganut budaya adhocracy.

2. Clan Culture

 

Jenis budaya kerja yang selanjutnya yaitu clan culture. Seperti kelompok atau klan yang hidup secara bersama, budaya yang satu ini menekankan aspek untuk melakukan kolaborasi. Dimana anggotanya menganggap diri mereka sebagai satu keluarga besar yang saling terlibat antara yang satu dengan yang lain.
Organisasi yang mengadopsi budaya ini di ikat oleh komitmen dan juga dengan tradisi, dengan nilai utama yang berupa teamwork, komunikasi, dan juga kesepakatan. Kepemimpinan yang ada berbentuk mentorship.
Salah satu perusahaan yang di ketahui menggunakan clan culture yaitu Tom’s of Maine. Yang Merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk perawatan tubuh natural. Tom Chappell, fokus untuk membangun hubungan yang baik dengan karyawannya, konsumen, pemasok, sampai dengan lingkungan.

3. Hierarchical Culture

 

Struktur perusahaan menjadi salah satu faktor untuk menjadi penentu pada budaya hierarchical. Praktik bisnis pada budaya ini di tentukan pada struktur, aturan, dan juga kontrol atasan.
Proses yang terkontrol dan pengawasan yang cukup di anggap penting untuk produktivitas dan juga untuk kesuksesan karyawan. Perusahaan di satukan oleh aturan dan juga kebijakan formal untuk bisa mencapai stabilitas.

4. Market Culture

Di antara budaya kerja yang lain, bisa di bilang budaya kerja yang satu ini paling agresif.
Kebalikannya clan culture, market culture malah di anggap sebagai budaya yang dapat menghambat proses pembelajaran.
Budaya yang ini tidak hanya menekankan aspek yang kompetitif dengan pesaing pada industri, namun juga antar karyawan dalam organisasi. Karyawan akan di tuntut untuk memenuhi tujuan yang sulit dan performa mereka akan menjadi penentu hasil yang akan di dapat, apakah bonus atau justru hukuman.
Penekanan performa ini sebenarnya mengharap bisa menjadi sebuah motivasi bagi karyawan untuk berprestasi. Namun, banyak kritik justru berpendapat bahwa hal ini bisa menimbulkan budaya kerja tidak sehat, seperti muncul sikap tidak jujur dan bisa juga mengurangi produktivitas.

Manfaat dengan adanya budaya kerja yaitu untuk mengubah sikap dan juga mengubah perilaku seseorang untuk meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan kepuasan bekerja dan pelanggan, mengurangi pemborosan, pengawasan fungsional, menjamin hasil kerja berkualitas, membuat keterbukaan, membangun kebersamaan, dan untuk memperkuat jaringan kerja.

Tujuan di bangunnya budaya kerja yaitu untuk mengubah sikap dan perilaku sumber daya manusia, supaya bisa meningkatkan produktifitas kerja guna menghadapi berbagai macam tantangan pada masa yang akan datang.

Seperti itulah sedikit penjelasan mengenai budaya kerja yang harus di miliki. Ingin mendapatkan informasi menarik yang lainnya? Yuk gabung kelas Akademi bersama Akademi Kombas dari PT Kombas Digital Internasional!!!

Kelas dapat Anda ikuti dengan offline dan bisa juga dengan cara online, tunggu apa lagi, Yuk segera gabung kelas Akademi!

Untuk informasi lebih lengkap bisa Anda cek pada Instagram Akademi Kombas yaitu di @akademikombas jangan lupa follow untuk update informasi terbarunya.
Jika Anda langsung tertarik, langsung saja hubungi nomor WhatsApp Akademi Kombas yaitu di nomor 0811-2829-002

Jika Anda sedang mencari narasumber untuk digital marketing, jangan ragu jangan bimbang langsung saja hubungi nomor WhatsApp Akademi Komba. Karena Akademi kombas memiliki mentor yang sudah berpengalaman dan profesional terkait dengan digital marketing.